PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK
Yang dimaksud dengan penilaian sikap adalah proses pengumpulan dan pengelolaan informasi yang berkaitan dengan ranah sikap untuk menentukan proses dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran tertentu. Untuk dapat mengumpulkan informasi ini dapat dilakukan melalui Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester dan Ujian Sekolah. Dan hasil belajar berupa nilai sikap peserta didik dimaksud akan dimuat pada kolom tersendiri di buku laporan hasil belajar peserta didik (rapor).
Sebelum melaksanakan pembelajaran dan penilaian sikap, terlebih dahulu guru PAK menyampaikan Standar Ketuntasan Belajar Minimal terhadap peserta didik dan orangtua peserta didik. Sehingga peserta didik yang memperoleh nilai di bawah SKBM belum dianggap tuntas, dan harus mengikuti remidial dengan beberapa pendekatan, seperti pembelajaran ulang, tutor sebaya, dan penugasan, setelah itu siswa tersebut ditest kembali.
Beberapa Aspek Sikap yang akan Dinilai
Pada umumnya, guru PAK dapat membagi arah sikap peserta didik yang akan dinilai menjadi lima bagaian, antara lain:
a) Bagaimana Sikap Peserta Didik terhadap Mata Pelajaran
Peserta didik yang menunjukkan sikap positif terhadap mata pelajaran PAK, akan dapat mempengaruhi hal-hal, seperti: (a) Minat belajar pada mata pelajaran PAK akan berkembang dan meningkat, (b) guru PAK akan lebih mudah mengarahkan dan memotivasi peserta didik untuk belajar, (c) peserta didik akan lebih mudah menyerap materi pembelajaran PAK. Berdasarkan hal tersebut, guru PAK perlu melaksanakan penilaian terhadap bagaimana sikap peserta didik terhadap mata pelajaran.
b) Bagaimana Sikap Peserta Didik terhadap Guru Mata Pelajaran PAK
Guru PAK perlu membangun komunikasi positif dengan setiap peserta didik.Dengan demikian, setiap peserta didik mampu menunjukkan penerimaan yang baik, wajar dan positif terhadap kehadiran, tugas dan panggilan guru PAK dalam lingkungan institusi pendidikannya.
Selain itu, setiap peserta didik perlu membangun, memiliki dan menunjukkan sikap positif terhadap guru kelas atau mata pelajaran. Peserta didik yang mampu menunjukkan sikap positifnya terhadap guru, akan membantu peserta didik yang bersangkutan untuk mempercepat memahami pembelajaran yang dilakukan. Sebaliknya, peserta didik yang tidak dapat bersikap positif pada kehadiran guru, sikap itu akan mendorong peserta didik untuk mengabaikan mata pelajaran yang disampaikan gurunya.
c) Bagaimana Sikap Peserta Didik terhadap terhadap Nilai-nilai Mata Pelajaran
Pada umumnya, setiap mata pelajaran pada tingkat satuan pendidikan memiliki ranah sikap (=afektif) yang akan dinilai.
Sebagai contoh, mata pelajaran PAK, untuk SD
Kelas I:
Terdiri dari 1 standar kompetensi (SK) dan 4 kompetensi dasar (KD). Keempat KD dimaksud akan lebih tepat jika digolongkan ke dalam ranah sikap. Perhatikan kata yang huruf tebal dan miring berikut ini.
• Menerima keberadaan diri sebagai pemberian Allah.
• Menjawab kasih Allah dengan cara mengasihi.
• Mensyukuri alam ciptaan Allah dan isinya.
• Mensyukuri hidup bersama orangtua
…………………, dst.
Kelas XII:
• Menjelaskan ………
• Bersikap kritis ………
• Bersikap kritis ………
• Mewujudkan ………
Dari 44 KD mata pelajaran PAK mulai dari tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah, seperti dipaparkan di atas, 31 KD di antaranya dapat digolongkan ke dalam ranah sikap (=afektif). Artinya 70% lebih, KD PAK berasal dari ranah sikap.Dengan demikian, penilaian berorientasi sikap sangat penting dilakukan.
d) Bagaimana Sikap Peserta Didik pada Materi Pembelajaran
Bagaimana sikap peserta didik trhadap materi pembelajaran sangat mempengaruhi efektifitas pembelajaran yang akan dilakukan. Karena hal ini sangat penting, guru PAK perlu melaksanakan penilaian terhadap hal itu.
e) Bagaimana Sikap Peserta Didik terhadap Pembelajaran
Yang dimaksud dengan pembelajaran dalam hal ini adalah segala upaya yang dilakukan oleh guru mulai dari perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran dan penilaian proses dan hasil pembelajaran, yang menyebabkan peserta didik belajar. Pengertian ini sekaligus membedakan pengajaran dan pembelajaran.Pengajaran dari kata “ajar” berarti guru mengajar.Sementara guru mengajar, belum tentu menyebabkan peserta didik belajar.Sedangkan pembelajaran berasal dari kata belajar, berarti menyebabkan peserta didik belajar.
Memperhatikan substansi pengertian pembelajaran di atas, guru sebagai agen atau duta pembelajaran bagi peserta didik sangat penting mendapat perhatian guru dan peserta didik.Sebagai guru harus mempersiapkan segala sesuatunya dan dapat menyebabkan peserta didik belajar. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan pasal 5 ayat (7) mengamanatkan bahwa pembelajaran agama harus dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, mendorong kreatifitas dan kemandirian, serta menumbuhkan motivasi untuk hidup sukses. Setelah guru mempersiapkannya sedemikian rupa, peserta didik sangat penting menyikapi pembelajaran secara positif.Bagaimana sikap peserta didik terhadap pembelajaran yang dilaksanakan adalah hal yang penting diperhatikan oleh guru.
TEKNIK PENILAIAN SIKAP
Di atas telah diuraikan bahwa teknik nontes memegang peranan penting dalam rangka mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah sikap (affective domain), dan ranah keterampilan (psychomotor domain).Dan dalam kaitannya dengan pembelajaran PAK, penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa teknik.Teknik itu sendiri diadopsi dari teknik penilaian sikap yang dikembangkan oleh Sairaman Sitanggang, yakni: (1) Observasi/mengamati perilaku, (2) Pertanyaan langsung, dan (3) Laporan Pribadi.
1. Observasi/mengamati perilaku peserta didik
Pada Lampiran Permendeknas Nomor 20 tahun 2007 tentang standar Penilaian Pendidikan pada bagian C ayat 3 bahwa penilaian dengan melaksanakan teknik observasi adalah sah dan diharapkan, khususnya dalam penilaian sikap peserta didik. Yang dimaksud dengan observasi adalah pelaksanaan pengamatan langsung tingkah laku peserta didik. Hal ini dijadikan sebagai salah satu teknik penilaian sikap peserta didik karena apa yang dilakukan peserta didik adalah cerminan sikap. Dan ini tidak perlu diragukan, Amsal 4:23 berkata demikian: “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan”.
Saat guru melaksanakan observasi tingkah laku peserta di dalam atau di luar kelas, khususnya untuk menilai bagaimana sikap peserta didik terhadap mata pelajaran, atau terhadap guru, atau terhadap nilai-nilai Kristiani, seperti takun akan Tuhan, tanggung jawab, beriman, dan lain-lain atau terhadap materi pembelajaran dan proses pembelajaran, sebaiknya guru telah didukung oleh format penilaian.
2. Pertanyaan Langsung
Dalam menilai bagaimana sikap peserta didik terhadap materi pembelajaran contohnya, dapat jua dilakukan dengan menanyakan secara langsung. Saat melaksanakan penilaian ini, guru PAK sebaiknya telah didukung oleh perangkat, seperti lembar penilaian sikap terhadap komponen yang akan dinilai.
3. Laporan Pribadi
Untuk mengetahui bagaimana sikap peserta didik, guru PAK dapat juga menggunakan laporan pribadi siswa.Sebagai contoh, bagaimana sikap peserta didik pada “kerusuhan antar etnis” yang sering terjadi di Indonesia, khususnya pada dua dasawarsa terakhir ini.Peserta didik diminta bagaimana tanggapannya.Dari ulasan peserta didik tersebut, guru dapat membaca dan memahami bagaimana sikap setiap peserta didik.Dalam menggunakan teknik ini, guru membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membaca, menganalisa dan memberi skornya.
Berdasarkan penilaian sikap peserta didik di atas, maka hasil penilaian peserta didik perlu ditindak-lanjuti. Hal ini penting karena akan bermanfaat memberikan masukan terhadap beberapa hal, seperti 1) untuk mengefektifkan usaha yang dilakukan peserta didik dan guru dalam meningkatkan hasil penilaian sikap peserta didik, 2) meningkatkan usaha pembinaan sikap peserta didik, baik secara pribadi dan klasikal, 3) untuk melaksanakan perbaikan terhadap proses pembelajaran, khususnya pembelajaran yang berorientasi sikap peserta didik, dan 4) merancang materi berorientasi sikap untuk pembinaan guru PAK, baik oleh MGMP PAK, gereja dan Kementerian Agama, atau instansi terkait lainnya.
PENUTUP
Evaluasi atau penilaian dalam pendidikan khususnya hasil pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis yang diperlukan dalam rangka menilai dan menentukan sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran/pembelajaran serta hasil belajartelah dicapai oleh siswa.Mengingat 70% lebih Kompetensi Dasar (KD) mata Pelajaran PAK, pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah adalah ditetapkan untuk mengembangkan sikap peserta didik (Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006), maka konsep evaluasi hasil pembelajaran PAK yang sejatinya dikembangkan oleh guru PAK adalah evaluasi dengan teknik penilaian yang tidak hanya didominasi oleh penilaian kognitif, tetapi juga memperhatikan penilaian afektif (=sikap), sebab dominansi kompetensi dasar mata pelajaran agama ditetapkan untuk mengembangkan domain sikap peserta didik.
Lucky Club Casino Site » Review 2021 - LuckyClub
BalasHapusA new online casino, Lucky Club, started on 2000 and has over 80 000 slots and hundreds of table games. The site is owned and luckyclub.live operated by the Rating: 2.8 · Review by LuckyClub.live